Wednesday, December 07, 2005

AIDS… What’s on My mind…

Category : Journal

AIDS
Sebenarnya, merasa agak enggak enak juga nulis tentang AIDS hari gini… udah telat beberapa hari kan… Tapi, berhubung pingin nulis tentang hal ini, ya tetep aja nulis
Tanggal 1 Desember kita memperingati hari AIDS di dunia. Jadi inget, beberapa tahun ke belakang, aku sempat ikutan sebuah LSM yang bekerja sama dengan pemerintah yang bergerak di bidang AIDS. Nama LSM nya lupa… Kalo enggak salah sih PKBI gitu… Cuma waktu itu, aku belum bisa masuk ke bagian AIDS nya secara langsung…
Mereka punya program tentang ‘Perpustakaan’, dimana kita membuat program agar generasi muda especially pelajar suka baca buku di perpustakaan. Tapi, kita juga sempat membahas tentang AIDS juga. Dulu pingin banget ikutan bagian konsultan, tapi aku lihat sebagian besar konsultan di LSM tersebut, udah punya background psikologi atau kedokteran gitu… atau ada juga ODHA (Para penderita AIDS). Dan berhubung dulu sibuk mengatur jadwal kampus dengan LSM, akhirnya udah enggak aktif lagi..

Beberapa bulan yang lalu juga sempat ikutan diskusi tentang HIV/AIDS di Surabaya. Seneng juga sih, pengetahuan tentang AIDS jadi semakin bertambah. Jadi semakin tahu, gimana AIDS bisa menyebar, lalu bagaimana jika kita tinggal serumah dengan ODHA (misal : kalo makan apa harus dibedakan piring,sendok,dll), sampai tentang masa inkubasi virus HIV itu sendiri. Jujur aja, aku enggak menyangka yang dibahas sampai masalah yang detail seperti itu. Jadi bertanya-tanya, coba dari dulu ikutan seminar tentang AIDS dari dulu… pasti lebih tau kan.. (Selama ini, enggak pernah ikutan seminar tentang AIDS gitu… baru seminar kemaren itu…)

Setelah ikutan diskusi itu, jadi mikir apakah orang-orang di luar sana udah banyak yang tau ya? Kalo secara global, mungkin udah banyak yang tau. Tapi, seperti masyarakat awam, apakah mereka udah pernah tau, bagaimana memperlakukan ODHA di tengah-tengah mereka? Bagaimana jika kita tinggal serumah dengan ODHA, apakah ada yang perlu dihindari? Yup… beberapa hal semacam itu. Selama ini informasi tentang AIDS, bisa didapatkan dengan seminar, diskusi, majalah, internet, televisi, serta melalui LSM-LSM terkait. Menurut aku, seperti itu berarti masyarakat yang harus aktif mencari informasi mengenai hal-hal tentang AIDS itu sendiri. Tapi, aku enggak yakin apa kita mau dengan sukarela mencari segala informasi tersebut. Kalo dipikir-pikir, seminar kita mengeluarkan biaya, belum lagi ongkos transport nya… Paling enggak enak, kalo kita mengajak mereka ikutan seminar, dijawab dengan “Aku kan enggak kena penyakit itu, dan keluargaku enggak ada yang kena juga tuh… So,buang-buang duit aja… “. Menurut aku pribadi enggak buang-buang duit kok, dengan ikut seminar dan diskusi tentang AIDS dan HIV, membuat kita untuk lebih Peduli dengan keadaan di sekitar kita, kita jadi tau bagaimana menghindari penyakit ini, bagaimana jika ada ODHA di tengah-tengah kita, dan bagaimana mengenali penyakit ini untuk pertama kalinya, sampai tindakan-tindakan yang perlu kita lakukan untuk ‘memperpanjang umur’ kita jika telah terjangkiti virus HIV. Apa semua itu enggak berguna?? Berguna banget kan… Apalagi di Indonesia, peningkatan penderita AIDS 5% per tahun! Dan akhirnya negara kita ini, ‘dinobatkan’ menjadi negara dengan peningkatan penderita AIDS TERBERSAR Se-Asia Tenggara! Apa kita mau diam saja, dan bertingkah egois? Dan enggak mau peduli dengan hal itu? I dont think so… Aku berharap pemerintah mengambil suatu langkah positif, guna mengurangi tingkat peningkatan penyebaran AIDS di Indonesia. Kok yang aku perhatikan, pemerintah belum sepenuhnya concern akan penyebaran HIV/AIDS di Indonesia ya? Apa mau menunggu sampai seperti Afrika??? Jangan lah…

Waktu diskusi yang kemaren, temen-temen sepakat jika sebaiknya informasi tentang AIDS diberikan secara ‘jemput bola’. Maksudnya, tidak hanya lewat seminar, tapi kita bisa memberikan penyuluhan secara langsung, misal karang taruna, atau ibu-ibu arisan… rasanya hal itu akan lebih mengena deh…. Terbitkan pula brosur-brosur tentang HIV/AIDS secara berkala kepada masyarakat awam, dan tidak hanya bulan Desember saja. Brosur tersebut juga jangan hanya di kota-kota besar saja. Karena, saat ini beberapa kota yang tidak terlalu besar seperti Jakarta dan Surabaya tetapi, penyebaran AIDS cukup tinggi, seperti Banyuwangi (Tertinggi nomor 3 dalam penyebaran AIDS). Juga diadakan diskusi-diskusi di sekolah-sekolah dan kampus-kampus. Yah, intinya kita ‘jemput bola’ gitu.


Aku sempat punya keinginan, jadi relawan Aku enggak tau kenapa… Karena gagal masuk kedokteran kali… hehehe Bahkan bulan lalu, malah pingin daftar jadi relawan di luar gitu. Tapi, tanggung jawabku sebagai di seorang anak belum bisa selesai. Jadi, mungkin kalo ada kesempata jadi relawan di Indonesia dulu deh… Lagipula, saat ini masih sibuk Kuliah. Mungkin kalau ada temen-temen yang mengajak jadi relawan waktu aku libur kuliah, boleh kok Untuk saat ini, mungkin dengan tulisan ini aku menyampaikannya… Semoga banyak memberi manfaat ya…


Life is too wonderfull to be thrown away

posted by Rere @ 05:03,


0 Comments: