Monday, June 05, 2006

Artikel : Sungguh akan Kami Berikan Cobaan Kepadamu

Bismillahirrohmanirrohiim,

Pernahkah kita merasa diuji oleh Allah? Kita cenderung mengatakan kalau kita
ditimpa kesusahan maka kita sedang mendapat cobaan dan ujian dari Allah.
Jarang sekali kalau kita dapat rezeki dan kebahagiaan kita teringat bahwa
itupun merupakan ujian dan cobaan dari Allah. Ada diantara kita yang tak
sanggup menghadapi ujian itu dan boleh jadi ada pula diantara kita yang
tegar menghadapinya.

Al-Qur'an mengajarkan kita untuk berdo'a:

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami
beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami
apa yang tak sanggup kami memikulnya..."(QS 2: 286)


Do'a tersebut lahir dari sebuah kepercayaan bahwa setiap derap kehidupan
kita merupakan cobaan dari Allah. Kita tak mampu menghindar dari ujian dan
cobaan tersebut, yang bisa kita pinta adalah agar cobaan tersebut sanggup
kita jalani. Cobaan yang datang ke dalam hidup kita bisa berupa rasa takut,
rasa lapar, kurang harta dan lainnya.

Bukankah karena alasan takut lapar saudara kita bersedia mulai dari membunuh
hanya karena persoalan uang seratus rupiah sampai dengan berani memalsu
kuitansi atau menerima komisi tak sah jutaan rupiah. Bukankah karena rasa
takut akan kehilangan jabatan membuat sebagian saudara kita pergi ke "orang
pintar" agar bertahan pada posisinya atau supaya malah meningkat ke "kursi"
yg lebih empuk. Bukankah karena takut kehabisan harta kita jadi enggan
mengeluarkan zakat dan sadaqoh.


Al-Qur'an melukiskan secara luar biasa cobaan-cobaan tersebut. Allah
berfirman:

"Dan Sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS 2: 155)


Amat menarik bahwa Allah menyebut orang sabarlah yang akan mendapat berita
gembira. Jadi bukan orang yang menang atau orang yang gagah....tapi orang
yang sabar! Biasanya kita akan cepat-cepat berdalih, "yah..sabar kan ada
batasnya..." Atau lidah kita berseru, "sabar sih sabar...saya sih kuat tidak
makan enak, tapi anak dan isteri saya?" Memang, manusia selalu dipenuhi
dengan pembenaran-pembenaran yang ia ciptakan sendiri.

Kemudian Allah menjelaskan siapa yang dimaksud oleh Allah dengan orang sabar
pada ayat di atas:

"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka
mengucapkan "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un". (Qs 2: 156)


Ternyata, begitu mudahnya Allah melukiskan orang sabar itu. Bukankah kita
sering mengucapkan kalimat "Inna lillahi...." Orang sabar-kah kita? Nanti
dulu! Andaikata kita mau merenung makna kalimat Inna lillahi wa inna ilaihi
raji'un maka kita akan tahu bahwa sulit sekali menjadi orang yang sabar.

Arti kalimat itu adalah : "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan
kepada-Nya-lah kami kembali."
Kalimat ini ternyata bukan sekedar kalimat
biasa. Kalimat ini mengandung pesan dan kesadaran tauhid yang tinggi. Setiap
musibah, cobaan dan ujian itu tidaklah berarti apa-apa karena kita semua
adalah milik Allah; kita berasal dari-Nya, dan baik suka-maupun duka, diuji
atau tidak, kita pasti akan kembali kepada-Nya. Ujian apapun itu datangnya
dari Allah, dan hasil ujian itu akan kembali kepada Allah. Inilah orang yang
sabar menurut Al-Qur'an!

Ikhlaskah kita bila mobil yang kita beli dengan susah payah hasil keringat
sendiri tiba-tiba hilang. Relakah kita bila proyek yang sudah didepan mata,
tiba-tiba tidak jadi diberikan kepada kita, dna diberikan kepada saingan
kita. Berubah menjadi dengki-kah kita bila melihat tetangga kita sudah
membeli teve baru, mobil baru atau malah pacar baru. Bisakah kita mengucap
pelan-pelan dengan penuh kesadaran, bahwa semuanya dari Allah dan akan
kembali kepada Allah. Kita ini tercipta dari tanah dan akan kembali menjadi
tanah.... Bila kita mampu mengingat dan menghayati makna kalimat tersebut,
ditengah ujian dan cobaan yang menerpa kehidupan kita, maka Allah
menjanjikan dalam Al-Qur'an: "Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang
sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk."


Dalam sebuah hadis qudsi Allah berkata: "Siapa yang tak rela menerima
ketentuan-Ku, silahkan keluar dari bumi-Ku!"

Subhanallah..... "inna lillahi wa inna ilaihi raji'un"

Sumber : Milist Daarut Tauhiid By Ahmad Bustam

Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa bisa bersikap sabar dalam menyingkapi segala hal yang terjadi dalam kehidupan kita... Amien...

posted by Rere @ 07:47,


1 Comments:

At 05 August, 2006 01:22, Anonymous Anonymous said...

Amin
Semoga doa kita diijabah oleh Allah